- Bahasa Yunani, arsip disebut archium yang berarti peti untuk menyimpan sesuatu
- Bahasa Latin, arsip disebut felum (bundel) yang artinya tali atau benang
- Dalam bahasa Inggris, disebut archieve, artinya kumpulan warkat, record artinya catatan, dan file yang berarti sekumpulan informasi/warkat.
- Bahasa Belanda, archief artinya warkat.
- Dalam bahasa Jerman, disebut archivalen artinya warkat.
Sedangkan Menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
- Mempunyai arti
- Mempunyai kegunaan
- Disimpan dengan teratur
- Agar arsip terpeliharan dengan baik
- Mudah menemukan kembali arsip yang dibutuhkan dengan cepat
- Menghindari pemborosan waktu dan tenaga dalam pencariannya
- Menghemat tempat penyimpanan arsip
- Menjaga Kerahasiaan arsip
- Menjaga kelestarian arsip
- Menyelamatkan arsip yang berisi informasi penting baik bagi perusahaan, masyarakat, atau negara.
Bahkan dalam suatu kantor yang mempunyai bagian-bagian/unit kerja berbeda juga tidak sama jenis arsipnya, ada unit kepegawaian, pemasaran, produksi, keuangan, dan lain sebagainya, pasti akan berbeda meskipun pada perusahaan yang sama.
Sistem penyimpanan arsip dikatakan baik apabila memenuhi kriteria-kriteria berikut ini.
- Mudah dilaksanakan dan digunakan
- Hemat tenaga dan peralatan
- Hemat waktu dan biaya
- Sederhana
- Fleksibel dan mudah dikembangkan
- Sesuai dengan fungsi dan tugas pokok organisasi
1. Sistem abjad cocok digunakan untuk kriteria berikut ini.
- Arsip yang ditangani menyangkut tentang kepegawaian. Arsip kepegawaian ini lebih mudah dan lebih sering dicari berdasarkan nama pegawai. Contoh: unit kepegawaian
- Untuk menyimpan arsip nama pelanggan atau nama keanggotaan. Contoh: Perpustakaan, Bank.
- Kantor/instansinya besar, baik dari segi gedungnya maupun dari ruang lingkup pekerjaanya,
- Sistem pengelolaan kearsipan yang digunakan oleh suatu instansi/kantor adalah sentralisasi (terpusat) dan campuran. Kantor instansi yang menggunakan sentralisasi dalam pengelolaan kearsipan berarti semua surat baik aktif maupun in aktif dikelola oleh suatu unit kearsipan sebagai pusatnya. Dengan demikian surat-surat yang dikelola tentunya merupakan surat-surat yang beraneka ragam. Misalnya, ada arsip tentang unit kepegawaian, keuangan, pemasaran, dan sebagainya. Tetapi jika menggunakan sistem desentralisasi, sistem subjek kurang sesuai, karena setiap unit kerja menangani arsipnya sendiri-sendiri, dan arsip yang dikelolanya adalah menyangkut unit kerjanya saja. Misalnya bagian kepegawaian hanya mengurus tentang arsip kepegawaian saja.
4. Sistem Wilayah cocok digunakan apabila.
- suatu perusahaan mempunyai kantor cabang di berbagai daerah. Contoh: perusahaan transportasi dan Bank.
- suatu perusahaan mempunyai bidang-bidang tugas yang berkaitan dengan luar negeri. Contoh: perusahaan ekspor-impor.
- suatu perusahaan yang mempunyai daerah pemasaran yang cukup luas di seluruh daerah. Contoh: Kantor pos, Jasa titipan kilat, dan sebagainya.
contoh:
- Rumah Sakit : No. Identitas pasien
- Kantor Pos : No. Kode Pos
- Bank : No. Rekening
- Perguruan Tinggi : No. Induk Mahasiswa
- PLN : No. Rekening Listrik
Hal demikian tidak menjadi masalah, asalkan dengan adanya penggabungan sistem tersebut dapat membuat penyimpanan dan penemuan kembali arsip dilakukan lebih mudah dan lebih cepat.
Contoh:
Sistem subjek digabung dengan sistem abjad
- Subjek utama dan sub subjek terdiri dari nama subjek, tapi sub-sub subjek terdiri dari nama orang.
- Subjek utama dan sub subjek terdiri dari nama subjek, tetapi sub-sub subjek terdiri dari tanggal surat.
- Arsip mula-mula disusun berdasarkan tahun dan bulan. Arsip pada bulan tersebut kemudian disusun berdasarkan nama-nama korespondensi.